A.
PENGAJARAN
DAN PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TECHING AND LEARNING/CTL)
1.
Pengertian
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dikembangkan
untuk meningkatkan kinerja kelas. Kelas yang “hidup” diharapkan menghasilkan
output yang bermutu tinggi. Contextual
Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2005: 6). Dengan menerapkannya pada kehidupan
sehari-hari maka mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang
dipelajarinya. Pembelajaran
kontekstual bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel
dapat diterapkan/ditransfer dari satu permasalahan ke permasalahan lain dan
dari satu konteks ke konteks lainnya. Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari
“pemberian orang lain”.
Keterampilan
dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sempit) , sedikit
demi sedikit.
Penting
bagi siswa tahu “untuk apa” ia belajar, dan
“bagaimana” ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu.
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami.
Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara
langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengaharapkan agar siswa hanya
menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran.
Kedua, CTL mendorong untuk siswa dapat menemukan hubungan
antara materi dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk
dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata.
Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi
yang dipelajari, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
bagaimana
materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan konsep
itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan, berfikir kritis
dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka
panjangnya. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa
manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya (Nurhadi,2002:1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar